Meksiko Tak Bisa Dengan Pemain Pengganti Wales

Gol awal oleh Kieffer Moore pada menit ke sepuluh memberi keseimbangan dalam pertandingan di mana Meksiko menunjukkan sangat sedikit di depan gawang, dengan Raúl Jiménez hadir di tribun di Stadion Cardiff City, dan dengan Welsh dengan pikiran mereka di tempat lain. Ini merupakan kekalahan kedua Meksiko selama pentas Gerardo Martino, dalam 23 pertandingan.

Wales terus memikirkan tokoh-tokoh utama mereka tentang duel kualifikasi untuk Piala Dunia 2022 Qatar melawan Republik Ceko. Dan Welsh bukan untuk gangguan jika mereka ingin berada di janji temu seluruh dunia, karena minggu yang sama ini mereka kalah 3-1 dalam debut melawan Belgia. Itu sebabnya Robert Page, pengganti Ryan Giggs di kantor – yang sedang diselidiki karena kekerasan dalam rumah tangga – meninggalkan pemain seperti Gareth Bale, Harry Wilson dan Daniel James di bangku cadangan. Dia bahkan memperbaiki posisi seperti bek sayap, menempatkan gelandang seperti Williams.

Ini menandai pertandingan yang nyaman bagi Meksiko, yang segera membuat Welsh yang gugup dalam masalah. Sebelum dua menit pertama selesai, mereka menjatuhkan Hirving Lozano di dalam kotak penalti, sebuah dorongan yang bisa saja menjadi penalti tetapi wasit tidak mengesampingkannya. Meksiko memegang kendali, tapi Wales yang memimpin pertama kali mereka mendekati gawang Ochoa. Dalam permainan panjang, lahir dari sepak pojok, Williams menerima bola di dalam kotak penalti, mengoper dan menyaring umpan sehingga Moore tampil bebas dari sasaran di antara bek tengah dan mengalahkan Ochoa dengan sentuhan halus.

Kejutan untuk Meksiko terasa seperti kendi air dingin, yang mencoba menyalurkan permainan di babak pertama, tetapi sulit untuk mengatasi jaringan pertahanan Welsh. Orang yang paling dekat dengan pertandingan tersebut adalah ‘Tecatito’ Corona dalam permainan pribadi di baseline di mana dia berlari keluar sudut untuk melihat gawang.

Lozano juga melakukannya setelah turun minum, dengan tendangan rendah yang dilakukan Hennessey dengan kakinya, hampir tanpa disengaja. Gerardo Martino, melihat bahwa pertandingan semakin menjauh darinya, mulai memindahkan bangku cadangan dan menyingkirkan Andrés Guarded dan Luis Rodríguez untuk memasukkan Rodolfo Pizarro dan Héctor Moreno, tetapi ritme permainan tidak berubah.

Bahkan wasit pun tidak akan menghangatkannya dengan sedikit warna kuning. Wales sepadan dengan hasilnya -sebagaimana tidak- dan Meksiko tidak perlu mengambil risiko menjadi pertandingan persahabatan. Bale memasuki sepuluh menit menjelang pertandingan berakhir, tetapi anak buah Tottenham tidak memiliki peluang untuk menambah pendapatan timnya, yang meraih kemenangan dalam pertandingan persahabatan dan sudah memikirkan duel penting melawan Republik Ceko. Meksiko, setelah pertandingan pertama mereka sejak mengalahkan Jepang pada November, akan kembali ke lapangan Selasa depan melawan Kosta Rika.

PAUL POGBA DAPATKAN PENILAIAN JELEK DARI LEGENDA MANCHESTER UNITED

Salah satu pemain Manchester United yang bernama Teddy Sheringham menilai bahwa paul pogba tidak mempunyai mental yang tepat untuk dapat menjadi pemain hebat di Old Trafford.

Paul Pogba kembali dipulangkan The Red Devils dari Juventus FC dengan harapan dia bisa kembali membawa mereka menjadi yang terbaik di Eropa dan Inggris. Namun sayangnya pemain yang berasal dari Prancis tersebut malah tidak tampil sesuai dengan bandrolnya.

Paul Pogba tidak bisa konsisten dan dia malah sering kali menimbulkan kontroversi. Pemain yang berusia 27 tahun itu juga terlihat kesulitan untuk bisa membuat dirinya tampil dengan konsisten sebagai starting line up The Red Devils dan pada akhirnya dia sering kali disebut akan pindah lagi ke klub lain.

Paul Pogba sering dikaitkan dengan dua klub besar lainnya seperti Juventus FC dan Real Madrid.

TANDA TANYA YANG BESAR TENTANG PAUL POGBA

Teddy Sheringham tidak menghentikan fakta kalau Paul Pogba memang pemain yang sangat berkualitas. Namun, dirinya mengaku merasa heran kenapa Paul Pogba tidak dapat mempertahankan tempatnya di starting line up XI Juventus.

“Itu hanya merupakan situasi naik turun yang pada dasarnya tidak bisa Anda dapatkan dari para pemain top dan dia jelas seorang pemain top,”ujar Teddy Sheringham.

“Dia merupakan pemain yang sangat berkualitas dan juga bertalenta. Namun, ada banyak sekali pasang surut dari dirii saya dan saat Anda bermain kembali untuk Manchester United, Anda tidak akan bisa terus menerus menjadi seperti itu. Kalau dia memang pemain top, Anda tak akan sering dikeluarkan dari team,” ujar Teddy Sheringham.

“Mungkin saja Anda dikeluarkan untuk beberapa alasan pertandingan atau hanya untuk menendang dan memastikan Anda kembali pada jalur yang benar. Namun, bagi dirinya untuk keluar masuk team itu menimbulkan sebuah tanda tanya yang sangat besar sepanjang waktu dan itu tidak benar,” lanjut Teddy Sheringham.

Sejauh ini Paul Pogba sudah bermain sebanyak 192 kali untuk Manchester United. Saat ini kontrak Pogba di Old Trafford berlaku hingga bulan Juni 2022 yang akan datang.

KABAR MENGENAI PERPECAHAN LIVERPOOL TERNYATA HANYA ISU SAJA

KABAR MENGENAI PERPECAHAN LIVERPOOL TERNYATA HANYA ISU SAJA ~ Sederet hasil buruk yang sudah diterima oleh Liverpool dalam pertandingan belakangan ini menjadi awal mulanya beredar isu yang tidak enak didengar. Saat mendengar kabar tersebut, Jordan Henderson selaku kapten team The Reds langsung tertawa.

Tahun 2021 bisa dikatakan bukanlah tahunnya The Reds. Mereka terancam gagal untuk mempertahankan gelar kejuaraan Premier League karena sudah tertinggal jauh dari team yang berada di puncak klasemen saat ini yaitu Manchester City.

Hasil yang buruk pasca Leicester City baru-baru ini pun membuat Liverpool tertahan di posisi ke-4 puncak klasemen saat ini. Bahkan mereka pun bisa saja turun hingga peringkat ke-5 kalau Chelsea bisa mengalahkan Newcastle pada hari Selasa 16/02/2021 dini hari ini.

Menurunnya performa bermain The Reds ini tentunya menjadi sesuatu yang sangat dikhawatirkan, terutama untuk para fans setianya. Dikarenakan situasi itu juga beredarlah sebuah rumor yang menyatakan bahwa saat ini ruang ganti Liverpool sedang tidak harmonis.

TAK ADA PERPECAHAN

Didalam beberapa rumor yang sudah beredar, disebutkan pula kalau Roberto Firmino selaku penyerang dan Alisson Becker sang kiper sedang terlibat sebuah perselisihan. Kabar itu langsung beredar luas sampai ke telingan Henderson.

Pemain yang berusia 30 tahun itu sebenarnya tidak terlalu peduli dengan rumor-rumor yang sudah beredar di masyarakat. Bahkan bagi Jordan Henderson sendiri tak perlu berkomentar apapun sama sekali karena publik pastinya sudah tahu kalau isu itu hanyalah gorengan dari media saja.

“Saya tak terlalu memikirkannya dan harus berkomentar apa untuk sesuatu hal seperti itu. Seseorang duduk dibalik papan ketik dan membuat rumor tentang pelatih ataupun ruang ganti kami. Tidak perlu berkomentar apapun. Itu semua tidak benar,” ujar Jordan Henderson.

“Saya cukup menyukai isu tersebut yang mengatakan kalau Ali dan Robbo sedang bertengkar. Itu membuat kami semua tertawa. Itu hanyalah sebuah rumor saja. Kenyataannya tidaklah benar,” lanjut Jordan Henderson.

Pernyataan dari Henderson ini pun langsung melegakan masyarakt terkhususnya para fans Liverpool. Pasalnya, jika itu semua benar tentang rumor di ruang ganti, maka itu bukanlah modal yang baik untuk Liverpool untuk menjalankan pertandingan leg pertama di 16 besar liga Champions.

Drakor Itaewon Class Sangat Direkomendasikan

Drama korea atau sering disebut dengan drakor merupakan film series yang berasal dari korea. Biasanya drama ini menampilkan para pemain yang cantik dan ganteng untuk menaikan potensi mereka. Drakor memilki banyak kategori sama seperti film barat. Ada yang berkategori percintaan, horor, crime, fantasy, family dan masih banyak lagi kategori lainnya.

Itaewon Class Memiliki Rating yang Tinggi

Saat ini, Korea mulai menyebar ke seluruh dunia. Hingga orang – orang barat pun ikut mengikuti tren Korea. Mulai dari cara berpakaian hingga mengikuti alur cerita film series mereka. Salah satu drama korea yang berhasil adalah Itaewon Class. Film ini merupakan film tentang bagaimana seorang anak yang memiliki pendirian dan membangun usaha dari nol. Film ini mengandung unsur yang romantis, kekeluargaan, bisnis dan crime.

Pemeran utama pada film ini adalah Park Seo – joon ( Sae Ro yi ) yang merupakan anak dari seorang ayah yang bekerja di perusahaan pesaingnya. Pada hari pertama dia bersekolah, dia tidak dapat menahan emosi saat melihat teman kelasnya ditindas oleh Jang Geun won ( anak pemilik perusahaan jangga yang memiliki sekolah tersebut). Lalu Sae Ro yi pun dikeluarkan berikut dengan ayahnya.

Diceritakan didalam film ini bahwa ayah dari Sae Ro yi meninggal akibat tabrak lari dari anak atasannya ayah Sae Ro yi. Lalu kasus tersebut di tutupi dan Sae Ro yi berusaha untuk mengungkapnya. Pelaku dari kasus tabrak lari itu merupakan teman sekelas dari Sae Ro yi bernama Jang Geun won yang pada akhirnya Sae Ro yi ingin membalas dendam dan hampir membunuh dia.

Konflik Pada Film Itaewon Class

Setelah kasus Sae Ro yi hampir membunuh Jang Geun won, polisi akhirnya menetapkan Sae Ro yi sebagai penjahat kriminal dan mengirim dirinya ke jeruji besi. Namun Jang Geun won pun bebas karena ayahnya, pemilik perusahaan jangga, menyuap polisi agar kasus tersebut ditutup. Lalu dengan perasaan yang sangat marah Sae Ro yi pun menargetkan bahwa dia akan membalas dendam 10 tahun yang akan datang.

Saat dipenjara, Sae Ro yi lebih mendalami ilmu dalam berbisnis dan berencana saat nanti keluar, dia akan bekerja sebagai nelayan untuk mengumpulkan modal lalu membuka rumah makan seperti yang di idamkan oleh ayahnya.

Penantian pun telah tiba, Sae Ro yi telah keluar dari penjara dan bekerja menjadi nelayan selama 3 tahun untuk mengumpulkan modal. Singkat cerita, Sae Ro yi telah membuka kedai pertama bernama Danbam dimana kedai tersebut sangat sepi. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Jo Yi seo yang merupakan anak orang kaya namun hidup dengan liar.

Puncak Dari Film Itaewon Class

Setelah mengenal Jo Yi seo, Sae Ro yi pun menjalin kerjasama dimana dia memperkerjakan Jo Yi seo sebagai manager yang memberikan dampak sangat baik bagi Danbam. Namun karena perusahaan jangga tidak senang akan hal itu, banyak sekali konflik yang terjadi. Konflik tersebut merupakan persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh Jangga. Danbam pun tidak tinggal diam dan merencanakan strategi untuk melawan Jangga. Bagaimana kelanjutan dari film tersebut? Silahkan kalian tonton.

Eropa Memaksa Emery Mengulangi Sprint Terakhir Musim Lalu di Calleja

Dinamika performa buruk Villarreal di bulan terakhir kompetisi telah memperumit opsi tim kuning Eropa. Setelah tujuh hari tanpa mengetahui kemenangan dan hanya menambahkan lima dari 21 poin terakhir, tim yang dilatih oleh Unai Emery perlu menandatangani peregangan akhir musim yang bagus untuk bisa mendapatkan hadiah tempat di Eropa. Sebuah jalan yang sudah diketahui oleh perusahaan dan telah dilalui dengan sukses belum lama ini. Dan musim lalu grup yang kemudian dipimpin oleh Javier Calleja mampu membalikkan dinamika yang praktis identik dengan yang sekarang untuk akhirnya mendapatkan tempat di Eropa.

Dengan 37 poin dan ketujuh di klasemen, kesamaan praktis total sehubungan dengan situasi saat ini musim lalu. Tahun lalu, pada hari seperti ini, Villarreal menambah 38 poin, (satu lebih banyak dari sekarang) dan dengan cara yang sama itu ketujuh. Agar lebih mirip dengan situasi saat ini, pada hari yang baru saja kami tinggalkan, si kuning, dengan Calleja di bangku cadangan, juga kalah dalam pertandingan melawan Atlético de Madrid (3-1). Tim itu, seperti yang satu ini, tertinggal lima poin dari posisi kelima (yang kemudian ditempati oleh Sevilla). Bahkan perbedaan dengan yang keenam lebih tinggi: empat di belakang untuk dua yang saat ini dia pertahankan sehubungan dengan Betis.

Situasi semakin memburuk bagi La Cerámica karena mereka dikalahkan dalam dua hari berikutnya melawan Athletic de Bilbao (1-0) dan Leganés (1-2). Tepatnya pada saat itu (setelah matchday 27) tibalah jeda liga karena pandemi dan pada momen terburuk kampanye kuning. Para Calleja mencapai titik itu sebagai kedelapan dan delapan poin dari Eropa. Tapi itulah titik baliknya.

Setelah dimulainya kembali, orang-orang Castellón menghubungkan dinamika positif yang terus terang untuk menambah tujuh kemenangan dan sekali imbang dalam 11 pertandingan terakhir dan mengalahkan tiga tim dalam tabel untuk mencapai 60 poin dan finis di urutan kelima.

Setahun kemudian, dengan Emery di sela-sela dan kesusahan karena tenggelam di Liga Europa, tujuan Villarreal tidak lain adalah mencoba mengulangi sprint terakhir yang dilakukan setahun lalu untuk mencapai tujuan yang, menurut kata-kata sang pelatih. dari Hondarribia adalah “wajib” untuk Villarreal.