Mengenal Fobia Terhadap Bunga Atau Anthophobia


Ada berbagai jenis fobia yang dapat mempengaruhi seseorang. Dari yang biasa hingga yang langka dan istimewa. Ada satu jenis fobia yang unik dan langka tetapi jarang orang memilikinya yaitu anthophobia.

Anthophobia adalah ketakutan yang intens dan irasional terhadap bunga. Ketakutan ini bisa muncul baik saat melihat bunga maupun saat membayangkannya.

Menariknya, jenis bunga yang menyebabkan anthophobia bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada orang yang takut pada semua bunga dan ada juga orang yang takut hanya pada satu jenis bunga saja, seperti bunga mawar misalnya. Meski namanya terlihat sama, anthophobia berbeda dengan anthropophobia, yaitu rasa takut bertemu dan berinteraksi dengan orang lain.

Penyebab anthophobia

Seperti jenis fobia spesifik lainnya, penyebab anthophobia yang paling mungkin adalah pengalaman traumatis, dalam hal ini melibatkan bunga. Namun, sumber pastinya masih dalam penyelidikan.

Tidak ada yang terlahir dengan kondisi ini, hanya satu orang yang lebih mungkin mengembangkan anthophobia jika salah satu kerabat mereka takut pada bunga.

Beberapa skenario yang dapat menyebabkan seseorang mengalami anthophobia adalah mengalami sengatan lebah saat bermain bunga. Mungkin juga seseorang menghindari bunga karena mengingatkannya akan kehilangan orang yang dicintai.

Seseorang yang alergi terhadap serbuk sari juga berisiko terkena anthophobia karena ia selalu menghindari bunga. Rasa takut sebenarnya wajar, namun bisa berkembang menjadi anthophobia saat rasa takut itu semakin lama.

Pengobatan anthophobia

Anthophobia harus didiagnosis oleh profesional kesehatan mental yang terlatih, seperti psikiater. Seorang psikiater dapat membantu seseorang mengatasi rasa takutnya terhadap bunga. Anda dapat melakukannya dengan:

  • Terapi paparan
  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
  • Kombinasi keduanya

Terapi eksposur bekerja untuk mengatasi rasa takut akan bunga. Triknya adalah secara bertahap mengekspos diri Anda pada bunga, terutama yang membuat Anda takut. Tujuannya agar terbiasa. Kemudian kembangkan strategi untuk meminimalkan rasa takut ketika berhadapan dengan bunga yang menjadi sumber ketakutan itu.

Sementara itu, terapi perilaku kognitif bertujuan untuk menghilangkan pikiran negatif yang muncul terkait minat. Terapis akan membantu mengembangkan strategi untuk mengubah pola pikir yang meminimalkan atau bahkan menghilangkan kecemasan.