Misalnya, apakah kucing lebih sulit daripada anjing?
Jawaban sederhana untuk pertanyaan ini adalah tidak. Namun, eksplorasi lebih lanjut dari subjek ini mengungkapkan bahwa ada situasi di mana jawabannya mungkin tampak ya.
Saat belajar berkomunikasi dengan hewan tertentu, beberapa jenis diantaranya lebih sulit untuk diajak berkomunikasi karena berbagai macam alasan lainnya.
Beberapa faktor berkaitan dengan individu manusia yang meminta komunikasi.
Yang lain berkaitan dengan individu hewan.
Namun, menurut pengalaman saya, tidak ada spesies individu mana pun yang membuat komunikasi telepati dengan mereka lebih sulit daripada spesies lain.
Ketika saya baru memulai sebagai Profesional Komunikator Hewan, seseorang dalam kursus yang saya ikuti mengatakan bahwa kucing sangat sulit untuk diajak berkomunikasi. Ini mengejutkan saya karena saya tidak pernah mengalami kesulitan berkomunikasi dengan kucing.
FAKTOR #1: Faktor “takut”.
Jika Anda mencoba berkomunikasi dengan individu dari spesies yang membuat Anda takut, ketakutan Anda akan menjadi penghalang bagi kemampuan Anda untuk menerima secara telepati dari, kemungkinan, semua anggota spesies tersebut.
Misalnya, jika Anda takut dengan anjing, kemungkinan besar Anda akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan anjing. Hal yang sama berlaku untuk kuda, laba-laba, ular, lebah, dan sebagainya.
Namun, suatu hari Anda mungkin mengenal dan memercayai seekor anjing dan memutuskan bahwa anjing ini adalah pengecualian. Faktanya, yang terjadi adalah Anda mengatasi ketakutan Anda dalam contoh individu ini.
FAKTOR #2: Faktor “prasangka”.
Jika Anda menilai hewan dari spesies tertentu, keyakinan dan pendapat Anda akan disampaikan kepada mereka. Oleh karena itu, anggota spesies tersebut cenderung tidak ingin berkomunikasi dengan Anda. Anda mungkin kemudian menyimpulkan bahwa spesies itu sulit untuk diajak berkomunikasi, tetapi itu akan menjadi kesimpulan yang salah.
Misalnya, jika Anda percaya bahwa sapi itu bodoh, Anda mungkin merasa sulit untuk melakukan percakapan telepati dengan masing-masing sapi.
FAKTOR #3: Faktor “menghormati”.
Ada hewan di alam liar yang sepertinya tidak tertarik untuk berhubungan dekat, bahkan secara telepati, dengan manusia. Mereka sadar betapa buruknya umat manusia telah memperlakukan planet ini dan anggota spesies mereka sendiri dan spesies lain. Mereka juga memiliki sedikit alasan untuk mempercayai manusia secara umum, dan mungkin sama sekali tidak mau berbicara.
Namun demikian, tidak bijaksana untuk membuat generalisasi. Mungkin ada beberapa individu dari spesies mana pun yang bersedia berkomunikasi secara telepati jika didekati dengan hormat dan diminta untuk melakukannya.
Kesimpulan
Menurut pengalaman saya, membuat generalisasi menyeluruh tentang spesies tertentu tidak akan membantu. Kebanyakan hewan, jika didekati dengan rasa hormat yang tulus dan menghargai siapa mereka, akan bersedia melakukan percakapan telepati dengan manusia. Maka terserah kepada kita untuk mengatasi ketakutan kita sendiri. Jika kita bisa melakukan ini, kita bisa melakukan banyak percakapan yang menyenangkan dengan hewan dari semua spesies.